Keluarga Sumiarsih Pesan Liang Berdampingan
Jumat, 18 Juli 2008 – 09:59 WIB
Nuryanto, juru kunci TPU Samaan, mengatakan bahwa anak buahnya didatangi dua wanita yang memesan dua petak makam. Kedua orang itu tidak banyak bicara. Mereka hanya meminta disiapkan makam untuk Sumiarsih yang beragama Kristen dan Sugeng yang beragama Islam.
Hingga Kamis petang, belum jelas kapan dua kavling itu akan digali dan digunakan sebagai peristirahatan terakhir ibu dan anak itu. Nuryanto hanya menunggu telepon dari pemesan dan pihak berwenang. Nomor telepon seluler Nuryanto sudah dicatat kedua orang itu karena tertera pada papan di Kantor TPU Samaan. ’’Kapan pun penggalian siap. Malam juga siap,’’ ujar Nuryanto.
Untuk penggalian, setiap lubang diperlukan waktu sekitar empat jam. Kalau dua tim, dua lubang bisa selesai empat jam. Ukuran masing-masing petak, lebar 1,25 meter, panjang 2,5 meter, dan kedalaman 1,5 meter.
Anak buah Nuryanto telah memilih lokasi di utara jalan yang memecah TPU Samaan. Hampir di ujung barat blok tersebut. Rumput dan seresah di atas dua kavling itu telah dibersihkan dan siap digali. Sebuah kertas semen bertulisan Sumiarsih-Sugeng ditempel di kayu untuk menandai dua petak tersebut.
Dua petak itu memang tidak mudah dicari karena berada di tengah ratusan kijing yang berjajar tidak teratur. Di sebelahnya terdapat nisan berbentuk salib penanda makam Kristen. Di sekelingnya hanya nisan biasa, penanda makam muslim.
Dulhari, salah seorang perawat makam di TPU Samaan, mengatakan bahwa kavling di timur untuk Sumiarsih yang beragama Kristen. Sedangkan kavling sebelahnya, barat, untuk Sugeng yang beragama Islam. ’’Nanti penggaliannya menunggu perintah bos (juru kuci Nuryanto, Red),” ungkapnya.