Keluarga Tak Mengerti, Ternyata Dia Pahlawan Besar RI Dari Bibir Samudera
Aksi heroik Alexander yang tak bisa dilupakan sejarah, yakni peristiwa perebutan kapal perang milik Jepang, Sugi Maru. Kapal itu disumbangkan menjadi kapal perang pertama Indonesia.
"Media-media asing menyebut itu pertama kalinya di dunia terjadi perebutan kapal perang kolonial,” kata Peter.
Sebelumnya, dilakukan peletakkan batu pertama renovasi makan Julian. Sebuah tiang bambu runcing berujung merah terikat bendera merah putih di ujungnya tertancap di pusara, menjadi saksi pengakuan kami bahwa Julian Hendrik adalah seorang perintis kemerdekaan yang kini "ditemukan" kembali.
Bagai sabut kelapa, Pulau Sabu terapung di bibir samudera Hindia. Jauh ke selatan tidak tersentuh lagi daratan apa pun sampai menohok Antartika. Gersang dan kering seperti apa yang dilukiskan James Cook ketika "terdampar" di sini 1770.
Walau begitu, seperti pengakuan para penjelajah pulau ini begitu eksotik dan tampak indah. Lagi pula menyimpan misteri perjuangan bangsa.
Nun jauh di sebuah bukit kecil, di atas pantai putih dan nyiur melambai, sebuah kuburan bulat, sesuai kepercayaan agama (minus kitab suci) kami jingitiu, tersimpan kerangka pejuang besar, perintis kemerdekaan Julian Hendrik. Itulah "kecurangan"nya sejarah yang tidak memberi makna pada orang-orang yang kemudian tersapu ke pinggiran.
Julian adalah orang pertama yang tatkala berusia 24 tahun, pada 3 Februari 1933 mengajak teman-teman marine kru kapal perang De Zeven Provincien untuk merebut kapal milik penjajah itu. "Revolusi sekarang juga!", ajaknya pada teman-temannya dalam sebuah pertemuan di Gedung Bioskop Ulele, Kutaradja (kini Banda Aceh).(fri/boy/jpnn)