Keluarga Terkejut, Kosuma Pamitan tak Bilang Mau ke Singapura
Dari cerita anaknya lagi, jadwal penerbangan Kosuma Chandra ke Singapura seharusnya pukul 09.00 WIB. Namun entah mengapa penerbangan tersebut dimajukan subuh.
“Kok mau ya cici naik penerbangan subuh ma. Padahal sampai Singapura kan siang juga. Pantas lah paman jam 3 pagi sudah ke bandara,” kata Lina menirukan perkataan anaknya siang kemarin via telepon seluler.
Kondisi kedua anak Kosuma Chandra yang tak ikut dalam penerbangan tersebut, hingga kini hanya bisa menunggu di bandara. Sesekali Vanie dan Michael menangis apabila melihat berita di televisi dan melihat kondisi di sekelilingnya yang juga berduka dan menangis histeris.
“Kata anakku Vanie sama Michael di bandara, cuma anakku baru aja pulang dari bandara. Si kecil berdua tuh ditemani tantenya katanya. Tapi anakku enggak kenal, kan anakku lama sudah di Surabaya,” ujar Lina lagi sambil mengatakan, Vanie saat ini juga bersekolah di Surabaya, sedangkan Michael baru masuk kelas 1 SMP.
Lina menambahkan, terakhir kali ia bertemu dengan Kosuma ketika masih berada di Tarakan adalah Minggu (21/12). Saat itu Kosuma tengah berada di Pasar Tenguyun membeli sesuatu di toko langganan.
Tiga hari kemudian ia mendengar kabar kalau Kosuma dan istrinya berangkat ke Surabaya.
“Kalau yang ditemukan cuma jasadnya, kami minta dikirim ke Tarakan. Di semayamkan di rumahnya di Toko Pelangi Mas. Karena saudaranya di sini semua, di Surabaya cuma keponakan semua,” tutupnya.(nn/ris/jpnn)