Keluhkan Sumbangan Daftar Ulang
Sabtu, 10 Juli 2010 – 09:45 WIB
Disebutkan, ketika pemberian formulir tersebut, pihak sekolah tidak menjabarkan soal pembayaran sumbangan itu. "Waktu itu Cuma dibagi formulir dan suruh mengisi saja," bebernya. Karena itu wali murid pun takut untuk tidak mengisi surat pernyataan tersebut. "Rata-rata wali murid takut kalau tidak mengisi sumbangan itu, nanti anaknya malah tidak jadi diterima," katanya.
Padahal kebanyakan wali murid di SMAN 1 Tongas berasal dari keluarga menengah ke bawah. Rata-rata wali murid bekerja sebagai petani dan nelayan. "Jadi rata-rata wali muridnya hanya memilih opsi yang paling kecil (Rp 500 ribu) dengan pembayaran paling lama (opsi 5 kali angsuran)," jelasnya.
Sholeh Waqif, ketua panitia pendaftaran di SMAN Tongas saat dikonfirmasi Radar Bromo kemarin mengaku tidak bisa menjelaskan soal tarikan sumbangan itu. "Mohon maaf mas, yang berkenan menjawab itu kepala sekolah," katanya. Sedangkan Kepala Sekolah SMAN 1 Tongas Mustari sendiri kemarin tidak hadir di sekolah. Saat dihubungi via ponselnya juga tidak berhasil. (mie/aj/jpnn)