Kemarau, Padi Puso, Sungai Tercemar
Minggu, 26 Juli 2015 – 12:03 WIB
Baharuzan, pemerhati sosial di Waykanan menilai, kondisi itu seolah buah simalakama. Di satu sisi, mereka yang menambang ini bermasalah. Tetapi disisi lain menambang emas ini telah menjadi solusi bagi masyarakat, karena mereka juga butuh uang untuk beli beras. Sementara pemerintah masih belum melakukan apa-apa atas kekeringan ini.
“Jika kondisi ini tidak cepat dicarikan solusi, bukan tidak mungkin masalah sosial yang lain akan muncul, sebab emas tak selamanya ada, namun harga karet tidak juga naik, sementara sawah tidak menghasilkan. Bisa-bisa tindak kriminalitas meningkat, sebab para orang tua perlu uang untuk memberi makan anak istri mereka,” ujarnya. (sah/adi)