Kematian Merah Masih Sisakan Trauma
Sabtu, 31 Maret 2012 – 14:48 WIB
"Kita harus memahami bahwa trauma yang dirasakan warga Mountauban dan Touluse adalah trauma kita semua," ungkap Sarkozy. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Europe 1, suami Carla Bruni itu mengatakan bahwa trauma yang menyelimuti Prancis, paling tidak, sama dengan trauma yang dirasakan warga Amerika Serikat (AS) pasca serangan 11 September 2001 atau 9/11.
Karena itu, dia mengimbau rakyat untuk mendukung penuh operasi antiteror yang masih akan berlangsung tersebut. "Ancaman ini tidak sekedar muncul di Toulouse, tapi di seluruh pelosok Prancis," kata Sarkozy. Dia yakin, Merah memiliki banyak teman yang sama-sama militan di Prancis. Jika anggota kelompok radikal itu sampai tertangkap, dia mengaku tak akan segan mengusir mereka dari Prancis.
Dalam kesempatan itu, Sarkozy kembali menegaskan bahwa keputusan pemerintah untuk melarang sejumlah ulama muslim memasuki Prancis, sebagai tindakan positif. "Kami tidak menerima kedatangan mereka yang ajarannya bertentangan dengan republik ini," ungkapnya. Tiga ulama yang dilarang masuk Prancis itu adalah Ayed Bin Abdallah al-Qarni, Abdallah Basfar, Safwat al-Hijazi dan Akrama Sabri. (AP/AFP/BBC/hep/ami)