Kembalikan Barry ke Rumahnya
Rabu, 10 Maret 2010 – 16:37 WIB
Dia mengatakan, pemahaman sebagian warga Indonesia terkait patung warga asing tersebut lucu. Pasalnya, memaksakan pendirian patung tokoh asing di negaranya. Sementara patung tokoh bangsa sendiri dihilangkan atau dihancurkan.“Lihat saja patung dada Abdurachman Saleh, ada yang tahu kemana perginya patung itu?” tanyanya beretorika. Asep juga menyoroti, berkurangnya mata pelajaran sejarah di sekolah, bahkan, sejarah tidak dimasukkan ke UAN. Dia mengkhawatirkan, generasi penerus bangsa tidak mampu bersaing di era go global, jika tidak kenal siapa diri dan bangsa sendiri.
Bagaimana mengenal Indonesia, lanjutnya, jika pemerintah tidak memiliki standard nasional dan internasional yang harus dikuasai. Asep menambahkan, sejarah Indonesia adalah salah satu yg harus dikuasai di era ini. “Karena untuk menghancurkan suatu bangsa, hancurkan ingatan sejarah generasi mudanya. Petaka itu telah terjadi,” ungkapnya.(lev/JPNN)