Kembangkan Pelabuhan Tanjung Emas, Pemprov Jateng Gandeng UEA
Setidaknya ada lima produk Jawa Tengah yang sudah diekspor ke Uni Emirat Arab pada periode Januari-Juni 2023-2024, di antaranya alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, barang-barang rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta barang-barang dari kulit.
Selain itu juga ada barang ekspor yang potensial untuk pasar Uni Emirat Arab, antara lain kain perca, lemak dan minyak hewan/nabati, daging dan ikan olahan, ikan dan udang, payung, tembakau, sabun dan pembersih, hasil karya seni, jerami atau bahan anyaman, kopi, teh, dan rempah-rempah.
Di bidang infrastruktur, Uni Emirat Arab juga memberikan bantuan pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo dan Rumah Sakit Jantung di Solo. Khusus rumah sakit jantung rencana akan diresmikan pada bulan Oktober 2024 nanti.
"Tadi juga dibahas peluang investasi beberapa bidang lain seperti infrastruktur, pendidikan digital, juga masalah energi baru terbarukan. Kami berterima kasih dan menyambut baik. Kita akan terus tingkatkan komunikasi dengan Kedutaan Uni Emirat Arab di Indonesia," jelas Nana.
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid mengatakan sangat senang dan terhormat bisa bertemu langsung dengan Pj Gubernur Jawa Tengah.
Pertemuan kali ini memang fokus membahas kerja sama peningkatan pelabuhan. Dia bahkan sudah melihat langsung kondisi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng," katanya.
Dia menilai masih banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan dengan Pemprov Jateng. Seperti kolaborasi bidang pendidikan digital, ekonomi digital, program ketahanan pangan, pendidikan pejabat pemerintahan, dan infrastruktur.