Kemenag Kaji Pembentukan Fakultas Haji dan Umrah
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) tengah mengkaji pembentukan Fakultas Haji dan Umrah. Menyusul kebutuhan berbagai layanan haji dan umrah yang kian kompleks, baik dari aspek agama maupun non-agama.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Nizar Ali mengungkapkan, saat ini, program studi (prodi) terkait Haji dan Umrah di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berada di dua fakultas. Yaitu Fakultas Dakwah dan Komunikasi atau Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Ada pula yang berpandangan, prodi bidang haji-umrah itu relevan di Fakultas Tarbiyah (pendidikan) atau Syariah (hukum Islam).
Seiring banyaknya pengembangan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) menjadi UIN (Universitas Islam Negeri), fakultas-fakultas non-studi agama, seperti Ekonomi dan Bisnis juga bermunculan.
Prodi Haji-Umrah ada yang diletakkan di Fakultas Dakwah, karena terkait Prodi Bimbingan dan Konseling Islam atau Manajemen Dakwah. Mengingat, salah satu layanan penting dalam penyelenggaraan haji-umrah adalah bimbingan ibadah, khususnya manasik haji dan umrah dan turunannya.
Sementara itu, PTKI yang menempatkan Prodi Haji-Umrah di Fakultas Ekonomi-Bisnis, dikarenakan melihat aspek manajemen dan bisnis dalam penyelenggaraan Haji-Umrah ini makin menantang dan dinamis.
“Yang dibutuhkan bukan hanya pembimbing ibadah haji profesional, tapi juga tenaga profesional dalam pengelolaan sisi bisnis haji dan umrah, sebagai bisnis jasa yang demand dan animo pasarnya terus meningkat,” kata Nizar, yang juga mantan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag, Sabtu (4/8).
Nizar menyerukan, pentingnya pembicaraan akademik yang komprehensif para rektor dan pemangku kebijakan PTKI untuk merespons ini.