Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemenag Riau Belajar Toleransi di NTT

Selasa, 21 Februari 2017 – 02:14 WIB
Kemenag Riau Belajar Toleransi di NTT - JPNN.COM
Gubernur NTT Frans Lebu Raya. FOTO: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menerima kunjungan rombongan Koordinasi Peningkatan Harmonisasi dan Pengelolaan Kerukunan Umat Beragama dari Provinsi Riau, di Ruang Rapat Gubernur, minggu lalu.

Pada kesempatan itu, Lebu Raya mengatakan para pejuang dahulu bermodalkan semangat membara dan senjata seadanya telah berhasil mempersatukan wilayah Indonesia yang luas dan beraneka latar belakang.

“Akan sangat berdosa jika kita tidak mampu menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengawal kebhinekaan ini,” kata Lebu Raya seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).

Ia menambahkan, NTT sebagai salah satu daerah terluar NKRI sangat menjunjung tinggi semangat pluralisme. Dengan komposisi penduduk sekitar 85 persen beragama kristiani, toleransi antara umat beragama sangat tinggi.

“Ada modal sosial berupa kearifan-kearifan lokal yang memperteguh kerukunan umat beragama di NTT. Hubungan kekeluargan dan persaudaraan menjadi tali pengikat yang kuat. Pernah pada tahun 1998, ada upaya untuk meluluhlantakan fondasi toleransi tersebut, namun tidak berhasil. Sampai sekarang, umat beragama hidup berdampingan dengan damai. Hari-hari besar keagamaan dirayakan secara bersama dan melibatkan pemeluk agama lain. Acara natal dan halal bihalal bersama sudah menjadi tradisi masyarakat,” ungkap Gubernur.

Lebih lanjut, gubernur dua periode itu menguraikan, Pemerintah Provinsi NTT selalu berupaya menjalin kemitraan dengan para pemuka agama.

“Minimal dua kali setahun, kami secara rutin bertemu dengan para pemuka agama. Dalam kesempatan tersebut, mereka diberi ruang untuk memberikan masukan dan mengevaluasi berbagai kebijakan yang telah dijalankan,” katanya.

Dengan begitu, lanjut Frans, para pemuka agama tidak lagi berperan seperti pemadam kebakaran, tetapi sungguh merasa dilibatkan dalam setiap proses pembangunan. Setiap tahunnya, kata Frans, Pemprov juga menganggarkan bantuan untuk lembaga keagamaan guna mendorong usaha ekonomi produktif umat serta membantu pembangunan rumah ibadat.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menerima kunjungan rombongan Koordinasi Peningkatan Harmonisasi dan Pengelolaan Kerukunan Umat Beragama dari Provinsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close