Kemendagri Kawal Peran Penting Komir untuk Modernisasi Irigasi
Komir ini merupakan salah satu wadah untuk koordinasi dan komunikasi antar wakil pemerintah daerah, perkumpulan petani pemakai air dan pengguna jaringan irigasi dalam pengelolaan irigasi.
Dengan begitu, komir dapat mendorong pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk berbagai kepentingan masyarakat.
“Komir mempunyai peran sentral dalam mewujudkan pengembangan dan pengelolaan irigasi melalui koordinasi dan komunikasi, baik pada aspek penyediaan air, infrastruktur, manajemen, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung ketahanan pangan," ujar Ardy Daud.
“Dalam konteks pelaksanaan program, evaluasi kinerja komir memiliki urgensi yang perlu diperhatikan sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan kedepannya. Maka, untuk tahun 2023 pelaksanaan monev komir ini akan dilaksanakan pada bulan November - Desember 2023," tambah dia.
Untuk penguatan kapasitas komir mencakup beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu legalitas, sekretariat, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan komir, serta dukungan anggaran komir karena memiliki peran strategis untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan komir.
“Rakor ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa hal penting sebagai berikut, yaitu terpetakannya kinerja komir di 10 provinsi dan 24 kabupaten wilayah SIMURP untuk ditindaklanjuti sehingga pemda dapat berkomitmen terhadap komir; mendapatkan konsep exit strategy komir agar dapat berfungsi secara operasional dalam pelaksanaan tupoksinya; dan tersusun konsep rumusan dan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan monev ini," tutup Ardy Daud.
Rakor ini dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah pusat yaitu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, BBWS Citarum, dan perwakilan dari pemerintah daerah yaitu Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang. (dil/jpnn)