Kemendes PDTT dan IFAD Dorong Berbagai Inovasi Ketahanan Pangan Berbasis Potensi Desa
Wael mengungkapkan dalam kunjungan ke lapangan pihaknya juga mendengarkan masukan kelompok penerima bantuan (KPB).
Mereka juga mengetahui secara langsung berbagai tantangan yang di hadapi KPB di lapangan.
“Dari masukan dan pengalaman anggota KPB kita menyarankan agar mereka tidak hanya fokus pada teknik penanaman, tetapi juga mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi dalam distribusi produk dan strategi pemasaran yang lebih efektif,” katanya.
Wael mengatakan kegiatan demplot diharapkan dapat memotivasi rumah tangga di desa dalam peningkatan produktivitas dan hasil usahanya untuk meningkatkan pendapatan.
Setiap Desa akan dipilih sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) rumah tangga penerima manfaat sebagai pelaksana demplot yang ditetapkan dalam 1 (satu) kelompok melalui musyawarah desa.
“Demplot ini tidak hanya berada di satu titik tetapi di berbagai titik wilayah lain di mana satu KPB bisa mengadopsi praktik baik yang berhasil dilaksanakan KPB lainnya,” katanya.
Sebagai informasi, model Demplot merupakan salah satu andalan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kerjasama Kemendes PDTT dan IFAD untuk peningkatan ekonomi yang inklusif pada masyarakat Kawasan Indonesia Timur.
Untuk tahun 2023, Program TEKAD telah menargetkan untuk melaksanakan Demplot di 352 KPB yang tersebar di 9 Provinsi sasaran Program TEKAD yaitu Maluku Utara; Maluku; NTT; Papua Bara; Papua Barat Daya; Papua Tengah; Papua Pegunungan; Papua dan Papua Selatan.(fri/jpnn)