Kemendikbud Gelontorkan Rp 169 M untuk Revitalisasi 219 SMK
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 219 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendapatkan bantuan Program Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pemberian bantuan tersebut dilakukan sebagai wujud menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK UNTUK Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Terdapat 15 jenis bantuan yang diberikan, yakni bantuan pembinaan pengelolaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi diberikan kepada 219 SMK, bantuan Teaching Factory diberikan kepada 105 SMK, Technopark untuk 31 SMK, bantuan pengembangan SMK Pariwisata diberikan kepada 47 SMK.
Selanjutnya, bantuan pengembangan SMK Kelautan diberikan kepada 25 SMK, dan bantuan pengembangan SMK Pertanian diberikan kepada 32 SMK, bantuan pelaksanaan Tamatan (Job Matching) diberikan kepada 6 SMK.
Selain itu ada bantuan pelaksanaan kelas industri diberikan kepada 18 SMK, bantuan pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah diberikan kepada 75 SMK, bantuan pengembangan SMK di Kawasan Industri Nasional/Kawasan Ekonomi Khusus diberikan kepada 15 SMK, pembangunan ruang kelas baru (RKB) diberikan kepada 7 SMK, pembangunan ruang praktik siswa (RPS) diberikan kepada 147 SMK, peralatan praktik kompetensi kerja diberikan kepada 90 SMK, pembangunan perpustakaan diberikan kepada 7 SMK, dan bantuan rehabilitasi gedung SMK diberikan kepada 25 SMK.
"Tahun ini ada 219 SMK yang akan diberikan bantuan dengan total Rp 169 miliar. Nantinya, masing-masing SMK berbeda-beda nilai bantuannya," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy dalam sambutannya di acara pemberian bantuan Revitalisasi SMK, Rabu (25/6).
Dia menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada SMK tersebut merupakan hasil analisa kebutuhan dari masing-masing sekolah yang diajukan melalui aplikasi Takola. Dengan begitu diharapkan dari masing-masing sekolah yang mendapatkan bantuan bisa mengoptimalkan layanan pendidikan kejuruan untuk menghasilkan lulusan yang dapat diserap pasar kerja.
Pemberian bantuan Revitalisasi SMK tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, dan kepala sekolah penerima bantuan.
Pada program Revitalisasi SMK, Kemendikbud juga melakukan sinergi antar unit pelaksana teknis (UPT) yang terdiri dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Seameo Biotrop.