Kemendikbud Kirim Motivator Ajak Guru di Sulteng Mengajar
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengalokasikan Rp 246,5 miliar untuk penanganan bencana di Sulawesi Tengah.
Selain untuk bantuan pembangunan sekolah darurat, anggaran tersebut juga dialokasikan untuk bantuan berupa tunjangan khusus kepada guru terdampak bencana di Sulteng, serta pemulihan kegiatan belajar.
Bantuan tersebut merupakan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kemendikbud Tahun 2018. Beberapa mata anggaran masih memerlukan proses revisi di Kementerian Keuangan.
"Yang penting proses pembelajaran terus berlangsung dengan segala keterbatasan yang ada. Yang ditekankan pak menteri itu agar anak-anak tetap berkegiatan dan memiliki semangat untuk belajar. Intinya agar anak-anak itu kembali ceria, bisa berkumpul dengan teman-temannya," kata Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), Poppy Dewi Puspitawati di Jakarta.
Kemendikbud telah mengirimkan 17 truk bantuan yang membawa bahan makanan, susu, air mineral, juga bahan bakar minyak (BBM).
Bantuan didistribusikan kepada siswa, guru dan tenaga kependidikan terdampak. "Guru-guru perlu diberikan penguatan, untuk trauma healing atau psikososial. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengirimkan para pelatih ke Sulteng untuk memotivasi dan mengajak guru-guru kembali ke sekolah," jelas Poppy.
Kemendikbud juga menyiapkan bangunan ruang-ruang belajar darurat yang terdiri dari dua jenis berupa tenda dan bangunan semi permanen.
Yang pertama adalah tenda darurat sesuai standar United Nations Children's Fund (UNICEF) yang berwarna putih disertai ventilasi.