Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemendikbudristek Dukung Pelestarian Adat KCBN Muaro Jambi lewat Kenduri Swarnabhumi

Senin, 19 September 2022 – 16:25 WIB
Kemendikbudristek Dukung Pelestarian Adat KCBN Muaro Jambi lewat Kenduri Swarnabhumi - JPNN.COM
Acara Festival Senaung 2022 di Kabupaten Muaro Jambi. Foto: ANTARA/HO

“Dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2022 inilah Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek mencoba menghubungkan kembali sejarah kebudayaan yang lahir dari alam Sungai Batanghari yang terus berlangsung hingga kini dalam berbagai tradisi adat,” ujar Hilmar.

Selain itu, Festival Renjana Swarnadwipa 2022 merupakan realisasi pemajuan kebudayaan sebab mendorong masyarakat dan ilmuwan untuk menggali makna dan kebesaran sejarah KCBN Muaro Jambi untuk kepentingan masa depan.

“KCBN Muaro Jambi memiliki warisan sejarah yang membanggakan untuk Indonesia. Melalui pelaksanaan Renjana Swarnadwipa dapat mendorong berbagai unsur ingin mengetahuinya dan menyebarkan informasinya,” ucap Hilmar.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Provinsi Jambi Abdul Haviz mengatakan dulu KCBN Muaro Jambi hanyalah kawasan hutan rindang yang sebagian ditanami kebun durian dan duku milik masyarakat.

Namun, kini telah berubah sejak banyak kalangan mengenal asal sejarah KCBN Muaro Jambi sehingga dikunjungi serta ingin mempelajari keberadaan kawasan situs yang luasnya 3.982 hektare tersebut.

“KCBN Muaro Jambi yang dibangun abad ke 7 saat ini justru mendongkrak ekonomi masyarakat setempat. Pemugarannya sejak tahun 1977 masih dikerjakan dan akan terus dilakukan. Dari ratusan yang telah teridenfikasi, baru 12 telah dipugar,” imbuh Haviz.

Haviz berharap pemugaran tak berhenti dilakukan sebab KCBN Muaro Jambi termasuk candi terbesar. Begitu pula promosi keberadaan KCBN Muaro Jambi terus ditingkatkan hingga mancanegara.

Guna diketahui, Festival Renjana Swarnadwipa 2022 menampilkan keragaman budaya dari berbagai akulturasi yang tertinggal di Pulau Emas (Sumatera). Keberagaman budaya itu muncul dari Melayu, India, Tiongha, dan Arab.

Kemendikbudristek bersama pemerintah daerah mendukung pelestrian adat dan adat Muaro Jambi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close