Kemenko Perekonomian: Anggaran Pertanian Harus Diperkuat, Jadi Motor Penggerak Ekonomi
“Prasyarat utama pengembangan sektor pangan dan pertanian secara berkelanjutan adalah kualitas SDM. Sementara kondisi di lapangan, mayoritas tenaga kerja di sektor pertanian masih berlatar belakang pendidikan SD maupun tidak sekolah dan dominan berusia di atas 45 tahun. Maka dibutuhkan anggaran untuk mengembangkan SDM pertanian melalui pelatihan dan pendampingan pengembangan usaha pertanian,” ungkapnya.
Selain itu, Musdhalifah menyebutkan diperlukannya kebijakan strategis dalam rangka stabilisasi harga di tingkat petani dan konsumen.
Harga komoditas pertanian memang cenderung fluktuatif karena adanya siklus musim.
“Diperlukan sinergi dengan lembaga lain dan penugasan BUMN pangan untuk menjaga harga tingkat petani saat harga anjlok di musim panen raya, maupun pada saat harga naik di musim paceklik,” paparnya.
Persoalan harga di tingkat petani turut menjadi perhatian khusus Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Saat membuka kegiatan FGD ini, Syahrul menyoroti anjloknya harga di tingkat petani ketika produksi melimpah saat masa panen.
“Jangan sampai kita berupaya untuk meningkatkan produktivitas, tapi harga anjlok sehingga penerimaan petani pun menurun. Pendekatan kita pun tidak boleh salah. Kita memastikan kebutuhan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia terpenuhi, tapi yang memberi makannya malah menjadi miskin,” tegasnya.
Syahrul menyebutkan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dibutuhkan berbagai intervensi, seperti memfasilitasi modal dari hulu ke hilir melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), bantuan varietas benih unggul, hingga teknologi dan inovasi.