Kemenkominfo-MUI Dorong Masyarakat Kaltim untuk Bangkit dari Pandemi
“Imunisasi atau vaksinasi pada dasarnya diperbolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh atau imunitas dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Dalam hal ini vaksin untuk imunisasi tentunya menggunakan vaksin yang halal dan suci,” ungkap Asrorun.
Idy Muzayyad selaku Founder LIMAS dan Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Pusat mengatakan digitalisasi berperan sangat signifikan di antaranya dalam menahan laju penurunan kinerja penjualan produk industri halal, mempercepat mekanisme audit online dalam pengajuan sertifikasi halal, dan mendorong peningkatan keuangan sosial syariah terutama dalam pembayaran ZISWAF (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) secara online oleh masyarakat.
“Saat ini, kita dituntut untuk tidak hanya bersifat pasif, tetapi juga harus aktif khususnya dalam menjadi produsen dari isi media. Jika pasif maka daya pertahanan akan lemah, secara tidak langsung kita dituntut untuk pro-aktif terutama dalam menyaring berita-berita hoaks yang beredar saat pandemi ini. Untuk itu, sering kali kita butuh figur atau sosok yang aktif di media untuk mengimbanginya,” kata Idy.
Di kesempatan yang sama, pakar Komunikasi Politik di UIN Jakarta dan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto menuturkan saat ini ruang kebebasan berekspresi telah melimpah, hal ini yang disebut dengan era keberlimpahan komunikasi.
Hal ini layak untuk dijadikan sebuah konteks dan menyebar menjadi sebuah penetrasi, khususnya di ranah digital dan media sosial. Ini menjadi sebuah pemanfaatan dan daily activity yang luar biasa, namun ada pula yang perlu diwaspadai yaitu beredarnya berita-berita hoaks khususnya selama pandemi ini.
“Kondisi ini menjadi sebuah tantangan bagi pola konsumsi informasi digital, misalnya siapapun bisa menjadi produsen informasi, bisa berinteraksi, bebas berekspresi, dan lain sebagainnya. Hal ini jugalah yang bisa memunculkan berbagai tantangan seperti banyaknya beredar info hoaks, hatespeech, misinformasi, disinformasi, dan lainnya,” kata Gun Gun.
Dalam mengatasi infodemik ini, kata dia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu dengan memperhatikan alamat situs media online atau media sosial.
"Jangan lupa memperhatikan sumber infomasinya baik dari tulisan, gambar atau video, teliti akan isi berita, serta jangan mudah terkecoh dengan judul yang provokatif," katanya.