Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemenlu Pastikan 16 Orang Ditahan Turki Bukan WNI yang Hilang

Jumat, 13 Maret 2015 – 11:34 WIB
Kemenlu Pastikan 16 Orang Ditahan Turki Bukan WNI yang Hilang - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Luar Negeri mengungkap fakta terbaru terkait tertangkapnya 16 WNI di Turki. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, para WNI itu ditangkap sudah sejak Januari lalu. Oleh karena itu, kata dia, mereka berbeda dari kelompok WNI yang memanfaatkan tur wisata.

"Ini kelompok yang berbeda dengan yang 16 di Istanbul. Kita sudah dalami," ujar Iqbal kepada JPNN.com, Jumat (13/3).

Iqbal menuturkan rombongan yang ditangkap ini masuk ke Turki via Istanbul pada 27 Januari lalu. Rombongan ini terdiri dari 1 pria, 4 wanita dewasa, 3 anak perempuan dan 8 anak laki-laki.

Kedatangan mereka sejak awal sudah dicurigai oleh otoritas Turki dan dipantau secara intens. Saat akan menuju perbatasan Syria dan Turki, 16 orang itu langsung ditangkap otoritas keamanan.

"Mereka belum sempat masuk Suriah. Saat mengarah ke perbatasan 29 Januari mereka ditangkap di Kota Gizantep, 60 km dari perbatasan dengan Suriah," sambungnya.

16 WNI sudah ditangkap sejak lama, tetapi Kemenlu RI baru mendapatkan kabar ini dari otoritas Turki pada bulan ini. Iqbal mengaku hal ini karena pihak Turki masih memperhitungkan masalah keamanan wilayahnya.

"Ini masalah sekuriti buat Turki jadi perlu pendalaman. Lagipula dari 16 hanya 5 yang pegang paspor Indonesia sehingga pihak Turki belum yakin," lanjutnya.

Kemenlu, kata Iqbal, saat ini masih membahas lebih lanjut penanganan atas 16 WNI yang ditangkap Turki tersebut. Salah satu opsi, kata dia, adalah melakukan deportasi.

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri mengungkap fakta terbaru terkait tertangkapnya 16 WNI di Turki. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close