Kemenpar Dukung Festival Pesona Jatigede 2017
"Acara sebagai wadah dalam menyalurkan kegiatan olahraga otomotif, khususnya motor trail ke arah yang positif sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada," pungkas Esthy.
Festival ini juga bisa dijadikan instrumen untuk menanamkan disiplin dan rasa percaya diri pada generasi muda penggemar otomotif, serta menanamkan kepedulian terhadap tata tertib lalu lintas dan lingkungan.
Waduk Jatigede merupakan waduk ke-2 terbesar di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur. Waduk ini telah beroperasi sejak 31 Agustus 2015 berlokasi di 19 kilometer sebelah timur Kota Sumedang. Selain untuk keperluan irigasi dan kelistrikan, Pemkab Sumedang juga akan mengembangkan Waduk Jatigede sebagai kawasan wisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah tidak akan berdiam diri melihat potensi wisata yang luar biasa di Waduk Jatigede. Pemerintah sudah membuat zona pengembangan wisata Waduk Jatigede melalui badan otoritas khusus.
"Akan ada beberapa objek wisata yang dibangun. Misalnya lapangan golf, off road, hotel dan resto kuliner ikan, zona pemancingan ikan, waterboom, termasuk Museum Jatigede. Bahkan di tengah genangan terdapat pulau kecil bernama Pulau Surian yang akan dipakai penginapan dan restoran bakar ikan," ungkap Menpar Arief Yahya.
Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumedang sendiri terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, Kemenpar mencatat jumlah kunjungan wisman ke Sumedang mencapai 2.388 wisman dengan penerimaan devisa sebesar Rp 37.252.800.000. Sedangkan pada 2015, jumlah kunjungan wisman mencapai 2.865 wisman dengan penerimaan devisa sebesar Rp 44.694.000.000
Sementara untuk wisnus, pada tahun 2014 jumlah perjalanannya mencapai 141.261 dengan perhitungan nilai transaksi ekonomi mencapai Rp 141.261.000.000. Sedangkan pada tahun 2015, jumlah perjalanan wisnus mencapai 169.514 perjalanan dengan perhitungan nilai transaksi ekonomi mencapai Rp 169.514.000.000.(adv/jpnn)