Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemenperin Andalkan PLTN Thorium untuk Energi Industri

Kamis, 05 Mei 2016 – 23:33 WIB
Kemenperin Andalkan PLTN Thorium untuk Energi Industri - JPNN.COM
Saleh Husin. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengungkapkan perlunya pengembangan energi yang salah satunya ialah melalui pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) thorium, untuk memenuhi pasokan energi bagi industri, 

“Sumber bahan baku thorium ini melimpah di Bangka Belitung. Hal ini sangat diperlukan mengingat ke depan kebutuhan energi untuk industri sangat besar, tentunya dengan harga yang kompetitif,” ujarnya‎, Kamis (5/5).

Di Indonesia, imbuhnya, sumber daya thorium di Babel diperkirakan mencapai 170 ribu ton. Dengan perhitungan satu ton thorium mampu memproduksi 1.000 MW per tahun maka jumlah bahan baku tersebut cukup mengoperasikan 170 unit pembangkit listrik selama 1.000 tahun.

Dari sisi total biaya produksi termasuk operasional, pembangkit listrik itu juga lebih murah karena hanya USD 3 sen per kWH. Sedangkan batu bara mencapai USD 5,6 sen, gas (USD 4,8 sen), tenaga angin (USD 18,4 sen) dan panas matahari (USD 23,5 sen).  

Sementara anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dari akademisi Tumiran mengungkapkan, penyediaan energi untuk industri sangat penting bagi kesinambungan perekonomian, lapangan kerja dan kemandirian. 

“Teknologi penyediaan energi terus berkembang dan kami bisa memanfaatkannya sesuai peta potensi energi nasional, termasuk teknologi reaktor yang generasi kini sudah jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. PLTN thorium bisa menyediakan kebutuhan energi yang semakin meninggi,” tuturnya.

Pengajar dan mantan Dekan Fakultas Teknik UGM ini juga mengatakan, pemanfaatan thorium termasuk diversifikasi energi. Ini sejalan dengan aktivitas industri yang telah menyerap investasi dan SDM, juga mensyaratkan keberlanjutan dan jaminan pasokan atau security of supply. (esy/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close