Kemenpora Ajak 250 Pemuda Lintas Negara Ngopi di Banyuwangi
jpnn.com, BANYUWANGI - Indonesia Youth Forum menggelar acara pertemuan bagi 250 pemuda dari 35 negara untuk kumpul-kumpul di Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan bertajuk Youth Involvement Forum yang digelar pada 24-27 November itu bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan guna mendongkrak partisipasi aktif generasi muda dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Karena itu, dalam Youth Involvement Forum ada acara kolaborasi multisektor dan multiaktor guna memberdayakan pemuda sekaligus meningkatkan daya saing di era teknologi informasi. Salah satunya melalui Banyuwangi Traditional Coffee Trip di Desa Gombengsari.
Pemuda dari berbagai negara yang ikut dalam Youth Involvment Forum pun diajak menyambangi salah satu desa di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi itu. Saat ini, Gombengsari dikenal sebagai desa penghasil kopi terbaik.
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) HM Asrorun Ni’am Sholeh yang ikut hadir pada acara ngopi bareng di Gombengsari mengatakan, merujuk data International Coffee Organization 2016-2017 maka Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi terbesar di dunia bersama Brasil, Vietnam dan Kolombia. Kopi asal Banyuwangi saat ini mendunia karena kenikmatanya.
“Taste Kopi Banyuwangi sangat nikmat dan salah satu kopi terbaik yang pernah saya nikmati,” ujar Ni’am.
Lebih lanjut Ni’am mengatakan, istilah ngopi sebenarnya tidak hanya dimaknai sekedar minum kopi ataupun gaya hidup anak muda zaman sekarang. Sebab, ngopi merupakan salah satu cara berbagi dan mempertemukan perbedaan di antara anak-anak bangsa di dunia.
“Ngopi menjadi bahasa universal. Semua tersaji dalam secangkir kopi” tambahnya.
Karena itu Ni’am mengharapkan Banyuwangi Traditional Coffee bisa menginspirasi para peserta Youth Involvement Forum. Sebab, dalam kegiatan itu pula ada anak-anak muda dari berbagai negara bisa padu dengan alam, budaya dan gaya hidup.