Kemenristekdikti Datangkan Dosen dari Universitas Nottingham
jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi (SDID) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ali Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya tengah bekerja sama dengan Universitas Nottingham untuk melakukan riset yang berbobot.
Langkah ini merupakan bentuk kerja sama dengan Inggris dalam rangka meningkatkan hasil riset dan kapasitas dosen Indonesia. Tidak hanya riset, tapi juga melakukan inovasi baru dalam menulis.
Nottingham adalah universitas negeri Inggris yang terkenal dengan mutu pendidikannya. Para dosennya gemar melakukan riset dan menulis jurnal internasional berkualitas.
"Dengan kehadiran dosen dari Nottingham akan ada saling tukar pengalaman. Mereka memberikan tips-tips kepada dosen dalam negeri bagaimana agar bisa menghasilkan riset bemutu dan dipublikasi internasional," kata Ali Ghufron di sela-sela workshop serangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu (9/5).
Upaya lainnya yang dilakukan adalah dengan mendatangkan para diaspora. Para peneliti dan dosen asal Indonesia yang bekerja di luar negeri dipanggil pulang untuk transfer ilmu
Menurut Ali Ghufron, kelemahan ilmuwan kita yang ditulis kurang berbobot atau tidak ada inovasi. Yang ditulis berbasis penelitian. Padahal cara menulis jurnal internasional bereputasi berbeda dengan tulisan populer dan saintifik.
Terkait dengan bantuan, di lembaga internasional, ada Newton Fund Research, 50 persennya dari pemerintah Indonesia, sisanya bantuan. "Yang berbeda Indonesia dan banyak negara maju dari sisi pembiayaan, di Indonesia cari dana sendiri," ucapnya.
Lanjut Ali Ghufron, banyak di negara maju, seorang profesor dievaluasi berapa funding yang didapat. Dia butuh mahasiswa S3, untuk membantunya. Bahkan mahasiswanya yang cari dana sendiri. (esy/jpnn)