Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemensos Gelontorkan Rp 3,6 M untuk Korban Banjir Garut

Minggu, 05 Maret 2017 – 12:27 WIB
Kemensos Gelontorkan Rp 3,6 M untuk Korban Banjir Garut - JPNN.COM
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan untuk korban banjir bandag Garut di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wedha Garut, Sabtu (4/3). Foto: Biro Humas Kemensos

jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Sosial mengucurkan bantuan jaminan hidup (Jadup), santunan ahli waris, dan stimulan bahan bangunan rumah (BBR) kepada korban banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ada bantuan senilai Rp 3,66 miliar dari kementerian pimpinan Khofifah Indar Parawansa itu untuk korban banjir bandang Garut.

Khofifah menyerahkan bantuan itu secara simbolis di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wedha Garut, Sabtu (4/3). "Saya ikut merasakan apa yang dirasakan bapak-ibu semua. Semoga kejadian seperti ini (banjir bandang, red) tidak berulang kembali," ujar Khofifah sebagaimana siaran pers Kemensos.

Total ada 1.724 warga dari Kecamatan Garut Kota, Cisompet, dan Tarogong Kidul yang menerima bantuan Jadup. Mereka berhak atas bantuan Rp 10 ribu per hari selama 90 hari atau senilai Rp 900.000.

Selain itu ada santunan ahli waris diberikan kepada 14 kepala keluarga (KK) dari Kecamatan Tarogong Kidul masing-masing senilai Rp 15 juta sehingga totalnya Rp 210 juta. Sementara stimulan BBR diberikan kepada 171 KK. Masing-masing menerima Rp 10 juta.

Khofifah juga memberikan bantuan sembako yang total nilainya Rp 194,4 juta untuk korban banjir bandang Kecamatan Garut Kota, Cisompet, dan Tarogong Kidul. Setiap paket sembako senilai Rp 200 ribu.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, merujuk Peraturan Menteri Sosial Nomor 04 Tahun 2015 maka bantuan Jadup hanya untuk keluarga yang rumahnya rusak berat. Jadup diberikan satu kali dan pencairannya dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

Karenanya menter yang juga tokoh perempuan Nahdlatul Ulama itu berharap agar bantuan jaminan hidup yang diberikan itu bisa membantu warga menopang kehidupan sehari-hari selama masa pemulihan pascabencana.

“Banjir bandang adalah salah satu ujian dari Tuhan. Jika kita bisa melewati ujian dengan lapang dada, insyaallah kita akan semakin ditinggikan derajatnya di hadapan Allah," imbuhnya.

Kementerian Sosial mengucurkan bantuan jaminan hidup (Jadup), santunan ahli waris, dan stimulan bahan bangunan rumah (BBR) kepada korban banjir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News