Kemensos Yakin Aisyiyah Bisa Akselerasi Pemenuhan Hak Lansia, Ini Alasannya...
“Ketika lansia mengalami penurunan kapabilitas fungsional yang membutuhkan perawatan jangka panjang (long-term care), maka perawatan yang dilakukan oleh pasangan dan anaknya (sebagai pendamping), menjadi pusat perhatian kami bersama ke depan,” katanya.
Perawatan jangka panjang tidak bisa sepenuhnya bertumpu kepada ketersediaan panti-panti tresna werdha atau panti sosial bagi lansia karena jangkauan dan ketersediaannya terbatas.
Selain itu juga tidak berharap adanya pemindahan perhatian dari para keluarga lansia serta terjadinya pengabaian dari keluarga karena usia lanjut sehingga keluarga tidak peduli lagi dengan kondisi lansia di keluarganya.
“Kami optimalkan bagaimana para lansia yang masih tinggal dengan pasangannya, keluarga, cucunya, atau 3 generasi yang menjadi modal sosial bangsa ini untuk tetap memberikan perawatan kepada lansia (sebagai caregiver ) dalam jangka panjang, dengan mengedepankan pendekatan berbasis keluarga,” katanya.
Optimalisasi SKA
Kemensos melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) sangat peduli untuk memperkuat layanan berbasis keluarga bagi lansia.
Selain penguatan berbasis komunitas dan meningkatkan kapasitas residensial care yang bisa menjadi pusat layanan untuk mendorong keluarga dan komunitas bisa berperan seoptimal mungkin didalam memberikan perlindungan, penghormatan dan pemenuhan hak-hak lansia.
Bagi lansia potensial, bisa dikembangkan potensinya melalui berbagai program pemberdayaan. Salah satunya melalui Sentra Kreasi ATENSI (SKA) yang diinisiasi Mensos Risma.