Kementan dan TNI AD Bahu-membahu Realisasikan Program Serasi
Namun, lanjut Sarwo Edhy, tidak menutup kemungkinan TNI-AD bisa mengerjakan fisik (saluran tersier) Serasi, jika ada kesepakatan dengan Kelompok Tani (Poktan).
“Ya, tergantung dengan Poktannya. Jika poktan menyerahkan pekerjaan kepada TNI dan mau mengerjakannya, ya silakan saja. Toh, kerjasama ini tidak menyalahi ketentuan,” katanya.
Sarwo Edhy menambahkan, jika dana program Serasi sudah masuk ke rekning Poktan, maka semua keputusan yang menyangkut pekerjaan fisik, ada di poktan. “Kami cuma mengawasi, membimbing dan memotivasi petani,” ungkapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsi Rahman mengatakan, di Kalsel potensi lahan rawa ada sekitar 257.300 ha. Dari jumlah tersebut yang sudah ada CP/CL (Calon Petani/Calon Lahan) seluas 160.481 ha.
"Sudah disurvey seluas 43.188 hektar dan sudah didesain seluas 38.121 hektar. Sementara yang dalam proses pekerjaan fisik kontruksi seluas 2.143 hektar. Yang sudah SP2D Rp 9,2 miliar dan yang dalam proses RPD Rp 26 miliar," sebutnya.
Dia menambahkan, pihak dinas kabupaten terus menggenjot pekerjaan, pisik sehingga petani bisa melakukan pertanaman. Lokasi Serasi di Kalimantan Selatan berada di sembilan kabupaten yaitu Banjar, Batola, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Tapin, Balangan dan Tabalong.
Untuk Sulawesi Selatan terdapat di Kabupaten Bone, Wajo, Sopeng, Sidrap dan Kabupaten Pinrang. Sedangkan lokasi di Sumatera Selatan berada di sembilan kabupaten yaitu Banyuasi, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, OKI Timur, Musi Rawas Utara, PALI, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Muara Enim.
Kementan, tahun ini melalui program Serasi, akan mengoptimalkan lahan rawa dan pasang surut seluas 500.000 ha di enam provinsi, kemudian target ini direvisi menjadi 400.000 ha di tiga provinsi yaitu Sumsel, Kalsel dan Sulsel.