Kementan dan Yayasan Kitong Bisa Bersinergi Ciptakan 100 Ribu Petani Milenial
Selain itu, Kementan juga melakukan serta kerja sama dengan berbagai pihak salah satunya bersama Yayasan Kitong Bisa.
Dedi menjelaskan tidak hanya melakukan penumbuhan petani milenial secara masif melalui berbagai program, Kementan juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyusun perencanaan yang memadai, termasuk bussiness motivation pathway.
Termasuk melakukan pemetaan perusahaan yang akan menjadi offtaker, serta melakukan pilot project dengan perusahaan untuk peningkatan nilai tambah dan efisiensi rantai pasok.
“Bahkan di awal tahun 2021 ini Kementan akan mengikutsertakan 1000 milenial untuk magang pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pertanian dan turunannya baik di dalam negeri maupun beberapa negara maju yang telah berhasil mengembangkan sektor pertanian seperti Jepang dan Korea,” kata Dedi.
Menurutnya, Kementan harus membuktikan kepada generasi muda bahwa pertanian merupakan sektor yang menjanjikan.
"Bahkan hampir satu tahun Indonesia dihantam Covid 19, sektor pertanian tetap mampu bertahan menunjukkan eksistensinya," tambah Dedi.
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Presiden yang juga Ketua Yayasan Kitong Bisa Billy Mambasar mengapresiasi keberhasilan pembangunan sektor pertanian.
Ia menyadari bahwa sektor pertanian memiliki potensi yang tidak ada matinya.
Billy menjelaskan, melalui program Milenial Agriculture Project (MAP), Yayasan Kitong Bisa berupaya membantu pemerintah mewujudkan 100.000 petani muda yang berkualitas dan mampu mengembangkan pertanian baik di on-farm maupun off-farm.