Kementan Dorong Generasi Milenial Masuk Industri Pertanian 4.0
Sementara Tenaga Ahli Mentan, Farid Bahar menyebutkan kebijakan yang dibuat pihaknya sangat propetani. Saat ada wacana impor, Menteri Amran Sulaimam kerap pasang badan supaya produk impor tidak masuk Indonesia.
"Kasihan petani saat panen, tiba-tiba impor masuk. Akibatnya, harga beli pertanian menjadi jatuh. Tapi yang terjadi, Kementerian Pertanian disalahkan, padahal Kementerian lain yang memutuskan impor," jelas Farid.
Untuk itu, Farid meminta peranan Kementerian Perekonomian lebih diperkuat untuk menghindari polemik seperti impor pangan. Dengan begitu, tidak terjadi tudingan dan ketidaksinkronan antarkementerian terkait.
Ekonom Universitas Indonesia Riyanto menuturkan implementasi teknologi 4.0 di sektor pertanian sangat bermanfaat bagi konsumen dan petani untuk mendekatkan distribusi. "Dalam hal ini, Kementerian Pertanian perlu memfasilitasi industri 4.0 lewat regulasi dan aturan. Alhasil, ada payung hukum bagi pelaku usaha dan generasi milenial," ujar Riyanto.
Riyanto menambahkan apabila tidak masuk industri 4.0 akan terjadi kekurangan pangan untuk mendorong multiplier effect dari sektor hulu sampai hilir pertanian. (tan/jpnn)