Kementan Hasilkan Peningkatan NTP dan NTUP di Januari 2021
Upaya ini dilakukan dalam mengurangi kesenjangan antara harga di tingkat petani dan konsumen.
Upaya pemerintah dalam pengendalian harga di tingkat petani maupun tingkat konsumen ini berdampak pada peningkatan daya beli petani.
"Di satu sisi, petani untung karena produk yang mereka hasilkan dibeli dengan harga tinggi. Di sisi lain, mereka pun bisa membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ujar Kuntoro.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan NTP sub sektor pertanian di antara hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat.
Komoditas yang memengaruhi kenaikan indeks yang diterima petani hortikultura sebelumnya adalah cabai rawit, cabai merah, tomat, kol, kubis, wortel, kentang, jeruk dan cabai hijau
“NTP tanaman hortikultura mengalami kenaikan satu persen karena indeks harga yang diterima petani lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani karena adanya kenaikan harga cabai rawit,” tutupnya.
Data BPS pun menyebutkan adanya kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar 3,03 persen yakni Rp 4.921 per kilogram dan di tingkat penggilingan 3,10 persen yakni Rp 5.026 per kilogram dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Namun, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp 5.318 per kilogram atau turun 0,73 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.432 per kilogram atau turun 0,80 persen. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: