Kementan Jamin Stok Bawang Merah Aman Hadapi Ramadan dan Idul Fitri
jpnn.com, JAKARTA - Jelang Ramadan dan Idul Fitri, ketersediaan stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah. Tantangan ketersediaan pangan saat ini juga kian kompleks kala virus corona menyebar ke lebih 200 negara di dunia termasuk Indonesia.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan sektor pertanian adalah satu-satunya sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun.
Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah di berbagai daerah yang hasilnya diprediksi mampu mencukupi kebutuhan nasional bahkan surplus.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan jelang Ramadan ini, ketersediaan bawang merah dipastikan aman meski di waktu bersamaan Indonesia tengah mengalami pandemi covid-19.
Berdasarkan data monitoring Early Warning System (EWS) yang dirilis Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, lanjutnya produksi bawang merah Bulan April 2020 diperkirakan menyentuh angka 135.755 ton, sementara kebutuhannya diprediksi mencampai 114.710 ton sehingga masih ada surplus 21.045.
“Begitupun di bulan Mei, Produksi diperkirakan mencapai 120.373 ton, sementara kebutuhan berada diangka 119.080 sehingga masih ada surplus 1.293 ton,” rinci Anton.
Ketersediaan bawang merah Bulan Maret hingga April juga dipastikan aman. Anton mengatakan hampir seluruh sentra produksi bawang marah di Indonesia akan terus berproduksi. Apabila hasil produksi masing - masing sentra dirinci, untuk wilayah Brebes saja produksinya bisa mencapai 69.749 ton, Enrekang 28.272 ton, Bima 20.921 ton.
“Begitupun daerah sentra lainnya seperti Garut angka produksinya bisa mencapai 12.127 ton, Pati 10.665 ton, Probolinggo 9.488 ton, Demak 8.742 ton, Cirebon 8.092 ton, Nganjuk 5.765 ton, Malang 5.159 ton, Grobogan 4.963 ton dan Temanggung 4.172 ton” jelasnya.