Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kementan Klaim Impor Beras Turun Drastis Hingga Nol pada 2016

Rabu, 12 Juli 2017 – 20:00 WIB
Kementan Klaim Impor Beras Turun Drastis Hingga Nol pada 2016 - JPNN.COM
Beras di gudang Bulog. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, hingga kini belum ada impor beras dan stok beras juga sebesar 1,7 juta ton masih tersedia di gudang Bulog.

Dia optimistis bahwa target Pemerintah Jokowi-JK untuk mencapai swasembada pangan tercapai. Keyakinan ini diperkuat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2014 hingga 2016. Impor beras medium, menurutnya, turun drastis dari tahun 2014 sebesar 3,026 juta ton menjadi 1, 5 juta ton pada tahun 2015, hingga akhirnya tidak ada rekomendasi impor pada tahun 2016.

Kalau pun terdapat beras impor yang masuk pada 2016, beras tersebut merupakan realisasi dari rekomendasi tahun sebelumnya.

"Seperti yang disebutkan juga oleh BPS, beras yang diimpor Indonesia pada tahun ini merupakan jenis khusus yang berbeda dengan beras yang dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya. Beras jenis khusus ini biasanya digunakan untuk kebutuhan hotel dan restoran," kata Agung, Rabu (12/7).

Agung menambahkan, kondisi penurunan impor secara drastis ini patut diapresiasi sebagai pencapaian pembangunan pertanian di era pemerintahan Jokowi-JK. Dia mengkritisi adanya pernyataan sejumlah pengamat yang menjumlahkan nilai impor dari 2014 sampai dengan 2016 sebagai tolak ukur yang mengarah pada persepsi ketidakberhasilan pembangunan pertanian.

"Setelah berhasil mencapai swasembada beras pada 2016, pemerintah menargetkan swasembada jagung selambat-lambatnya tahun depan dan bawang putih pada 2019," kata dia.

Agung juga optimistis bahwa pemerintah bisa menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Agung menyebutkan, upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan memang membutuhkan kebijakan dan program yang sistematis dan berkelanjutan. Swasembada beras, kata dia, tidak akan tercapai tanpa kerja keras dan kerja sama berbagai pihak.

Dia mengingatkan, untuk meningkatkan produktivitas padi, pihaknya melaksanakan program upaya khusus (UPSUS). Dalam program ini, pemerintah memantau luas tambah tanam (LTT) padi di seluruh kawasan Indonesia setiap hari dengan mengoptimalkan peran jajarannya dan TNI.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, hingga kini belum ada impor beras dan stok beras juga sebesar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kementan 
BERITA LAINNYA