Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kementan Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Pertanian untuk Mengantisipasi Darurat Pangan

Kamis, 30 Mei 2024 – 12:56 WIB
Kementan Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Pertanian untuk Mengantisipasi Darurat Pangan - JPNN.COM
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (tengah). Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian atau BPPSDMP Kementan melatih jutaan petani dan penyuluh pertanian demi mengantisipasi darurat pangan nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah menggenjot produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia.

“Kalau krisis energi mungkin masih bisa bergerak, tetapi kalau krisis pangan, seluruh aktivitas terhenti, bahkan negara pun bisa tidak ada tanpa pangan. Sehingga, ini menjadi prioritas pemerintah saat ini,” kata Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, situasi dunia dalam kondisi tidak menentu dengan sekira 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan.

Dedi menyebutkan, krisis pangan disebabkan oleh pandemi COVID-19, climate change (perubahan iklim), dan geopolitical tension, terutama perang Rusia dan Ukraina, yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda usai.

"Di Indonesia, sejak Februari tahun lalu hingga Maret tahun ini, ada fenomena alam yang disebut El Nino, kemarau yang berkepanjangan," ujar Dedi saat Konferensi Pers menjelang Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (PSPP) Volume 10 Tahun 2024, Jakarta, Kamis (30/5).

Dedi mengatakan, beras adalah kebutuhan pokok Indonesia. Per bulannya, kebutuhan beras dalam negeri tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara 1 juta hektare luas panen dengan produktivitas 5,2 ton per hektare.

Dia menjelaskan, konsumsi beras dalam negeri setiap bulannya tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara 1 juta hektare luas panen dengan produktivitas 5,2 ton per hektare. Sementara itu, Indonesia hanya mampu menghasilkan beras 30,2 juta ton per tahun.

Peserta pelatihan ditargetkan sebanyak 1.800.000 orang yang di antaranya dari 24.607 penyuluh pertanian PNS, 12.480 penyuluh pertanian PPPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News