Kementan Melalui BBIB Singosari Siap Sediakan Sapi Sehat dan Aman
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memenuhi kebutuhan hasil produksi dari sapi dan kerbau, salah satu usaha yang dilakukan adalah peningkatan populasi melalui optimalisasi reproduksi dengan inseminasi buatan.
Sejak tahun 2020, program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting), dilanjutkan dengan program Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri).
Penyebaran PMK di sejumlah daerah di Indonesia memberikan pukulan yang cukup hebat bagi usaha pembangunan peternakan.
Semua insan bidang peternakan diminta untuk beradaptasi secara cepat dan tepat agar PMK terkendali.
Dalam kondisi PMK, program Sikomandan ini harus terus berjalan, tentu harus dengan penerapan biosekuriti dan protokol yang ketat, sehingga dapat mencegah penyebaran PMK dan secara bersamaan tetap mendorong peningkatan populasi sapi dan kerbau nasional.
Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, memiliki peran penting dalam Program Sikomandan, terutama penyediaan semen beku unggul. Semen Beku BBIB Singosari diproduksi dengan standar yang ketat dan terjaga.
Sebelum menjadi pejantan unggul di BBIB Singosari, pejantan diseleksi dengan ketat menggunakan Breeding Soundness Evaluation (BSE), mengevaluasi performa, silsilah, kesehatan, dan kualitas sperma dari pejantan,setelah terseleksi pejantan dikarantina terlebih dahulu sebelum masuk area kandang.
Pejantan BBIB Singosari dipelihara dengan optimal dan kesehatannya selalu dikawal dengan ketat, secara rutin setahun dua kali pejantan BBIB dilakukan surveilans, diuji oleh laboratorium yang terakreditasi. Pengawalan ini dilakukan untuk memastikan pejantan tersebut benar-benar sehat untuk menjadi pejantan unggul prima siap tampung.