Kementan Optimalkan Irigasi Pertanian
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan optimalisasi irigasi pertanian sebagai ikhtiar agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.
"Berdasarkan analisis dan tinjauan lapangan, faktor ketersediaan air irigasi merupakan faktor kunci sukses pencapaian target produksi," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Selasa (24/7).
Sementara itu, Dirjen PSP Kementan Pending Dadih mengatakan, air merupakan kebutuhan mutlak untuk meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembada beras.
Salah satu jenis irigasi yang saat dikembangkan oleh Kementan adalah irigasi perpompaan dan perpipaan.
Prinsip dari irigasi perpompaan dan perpipaan adalah mengambil air dari sumber, membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian, mendistribusikan air kepada tanaman, dan mengatur dan mengukur aliran air.
Sementara itu, tujuan program itu adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak, meningkatkan intensitas pertanaman dan/atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani, dan memanfaatkanpotensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun nondaerah irigasi.
Kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air. Air yang ada di bawah permukaan lahan pertanian juga bukan sebuah masalah karena ada pompa.
Dengan demikian, lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara grafitasi masih bisa mendapatkan air irigasi.