Kementan Optimistis Rempah Kembali Berjaya
Impor lada pada periode Januari hingga Agustus 2017 hanya 690 ton, sedangkan impor lada pada yang sama pada 2016 sangat tinggi yakni 2.663 ton.
“Artinya volume impor lada menurun signifikan yaitu 74 persen. Ini membuktikan kondisi pertanaman lada Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga bisa berjaya lagi seperti waktu 500 tahun lalu,” sebutnya.
Suwandi menyebutkan ada lima provinsi penghasil komoditas lada yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung merupakan penghasil utama lada dengan kontribusinya terhadap produksi nasional sebesar 58,32 persen.
“Sementara Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan kontribusinya terhadap produksi nasional sebesar 41,68 persen,” sebut dia.
Adapun potensi pasar ekspor lada Indonesia ke luar negeri cukup besar. Pasalnya terdapat negara-negara yang volume impornya sangat tinggi. Misalnya, Amerika Serikat, Jerman, Vietnam, India, Thailand, Spanyol, dan Jepang.(jpnn)