Kementan Optimistis Target 200 Ribu Hektare Program Serasi di Sumsel Tercapai
"Jika hal ini dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun ke depan, maka nanti akan meningkatkan pendapatan petani sebesar Rp 30 triliun," tutur Mentan Amran.
Di lokasi kedua, yakni di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI). Di sini Mentan menyaksikan langsung sejumlah excavator sedang menggarap lahan rawa seluas 710 hektare.
Dirinya optimistis, dengan menggunakan Alsintan modern, selain untuk peningkatan produktivitas, juga bisa mencegah adanya kebakaran lahan gambut. Dikarenkan saat ini pertanian modern mengelola lahan dengan menggunakan rotavator.
Dengan program Serasi yang sudah berlangsung 2 tahun ini, Mentan menyampaikan bahwa kebakaran di Sumatera Selatan sudah turut berkurang.
Hal ini juga turut dialami provinsi Kalimantan Selatan yang turut ikut serta dalam program Serasi.
"Kita sudah beri bantuan excavator dan rotavator. Ini bisa mengurangi kebakaran lahan karena petani sudah menggunakan Alsintan. Sehingga lahan rawa bisa produksi hingga 3 kali. Jadi gunakan semaksimal mungkin kalau bisa alat-alat canggih ini bekerja 24 jam," pintanya.
Sementara, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai, sekarang lahan pertanian di Pulau Jawa sudah mulai jenuh. Sehingga Sumsel bisa menjadi peluang untuk mulai menambah lokasi luas tanam baru.
"Tidak mungkin (Pulau Jawa) tambah luas tanam, ini peluang yang ingin kita ambil. Tambahan lahan baru ini menjadi kesempatan bagi Sumsel sendiri," kata Herman.