Kementan Percepat Realisasi Program Asuransi Pertanian di NTB
Sarwo Edhy mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran program asuransi sebesar Rp163,2 miliar untuk pertanian di tahun ini.
Anggaran sebesar Rp144 miliar itu untuk AUTP. Untuk AUTS/K dialokasikan sebesar Rp19,2 miliar.
Sarwo Edhy menjelaskan, program asuransi tersebut dimulai sejak 2015 dengan besaran premi Rp180 ribu/hektare (ha).
"Dari jumlah premi yang dibayar petani hanya 20 persen atau Rp36 ribu/ha. Sementara 80 persen, dibayar oleh pemerintah alias subsidi. Adapun nilai pertanggungannya sebesar Rp6 juta/ha. Program ini untuk melindungi petani dari gagal panen," kata Sarwo Edhy.
Kepala Cabang Jasindo Mataram Munfidzu Al Dustur mengatakan, kendala pendaftaran asuransi pertanian di NTB adalah tingkat kesadaran petani, terutama petani padi, yang masih perlu diberi tahu manfaat proteksi usaha taninya.
Selain itu, musim tanam kedua yang baru dimulai pada Oktober bahkan November atau Desember mendatang.
“Petani padi masih menunggu hujan untuk mulai tanam sehingga realisasinya masih rendah. Kan pendaftaran asuransinya menunggu tanam dulu,” katanya. (adv/jpnn)