Kementan Promosikan Sapi Siwab NTT Pada Delegasi Timor Leste
Menurutnya, sebelum adanya Upsus Siwab capaian IB di NTT hanya sekitar 5 ribu ekor per tahun.
Selanjutnya, setelah ada program Upsus Siwab sampai saat ini telah terjadi peningkatan signifikan terhadap total raihan IB di Provinsi NTT menjadi 35 ribu atau terjadi peningkatan sebesar 700%, dan diharapkan sampai dengan akhir tahun 2017 dapat mencapai 80 ribu ekor (1.600%).
Hal tersebut juga telah terjadi di wilayah Indonesia Timur lainnya yang sebagian besar merupakan wilayah introduksi.
“Pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 tinggal 2 (dua) bulan lagi dan diharapkan berjalan sesuai harapan. Untuk itu, dalam acara Gebyar Siwab ini kami mengajak seluruh pihak yang hadir disini bersama-sama mewujudkan target yang telah ditetapkan sekaligus mensukseskannya," paparnya.
Selain itu, Dirjen PKH juga menyarankan, dengan banyaknya limbah pertanian di Kabupaten Malaka diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan sapi potong.
“Integrasi saling menguntungan dengan sub sektor lain, seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan diharapkan dapat untuk mewujudkan sinergitas, sehingga tidak ada limbah pertanian yang terbuang percuma," kata dia
Dia mengatakan semua bisa saling bersinergi, limbah pertanian digunakan sebagai bahan pakan ternak, sedangkan limbah ternak digunakan sebagai sumber energi biogas dan pupuk bagi tanaman, sehingga ada nilai nambah bagi peternakujarn.
“Mari terus kita perjuangkan nasib peternak-peternak kita agar berkembang usahanya dan sejahtera. Upaya yang kita lakukan merupakan salah satu bentuk pengabdian, integritas dan loyalitas kita kepada bangsa. Dengan meningkatnya usaha peternakan diharapkan Malaka dapat menjadi Lumbung Ternak di wilayah perbatasan, dan ke depan bisa mengarah ekspor," pungkasnya. (flo/jpnn)