Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kementan Siapkan Teknologi Khusus demi Maksimalkan Lahan Rawa Produktif

Sabtu, 08 Juni 2019 – 07:11 WIB
Kementan Siapkan Teknologi Khusus demi Maksimalkan Lahan Rawa Produktif - JPNN.COM
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Foto: Kementan

"Keunggulan padi lokal adalah adaptif terhadap kemasaman tanah, cekaman air, dan kandungan besi tinggi, memerlukan input produksi minim, pemeliharaan tidak intensif, rasa nasi pera disukai petani lokal dan harga jual cukup tinggi," jelas Sarwo Edhy.

Padi Lokal yang berkembang di lahan rawa memiliki beragam jenis nama, antara lain Bayar, Lemo, Pandak dan beragam jenis Siam.

Karakteristik padi lokal umumnya adaptif dengan kondisi agroekologi rawa, umurnya panjang 8-10 bulan, tetapi hasilnya rendah, yaitu 2-3 t/ha. Pola tanam yang digunakan petani umumnya padi Lokal sekali dalam setahun (IP 1).

Peningkatan IP dapat dilakukan dengan penggunaan padi unggul adaptif lahan rawa. Pengembangan padi ke lahan rawa memerlukan varietas yang adaptif terhadap cekaman lingkungan terutama kemasaman tanah dan keracunan besi di LRPS dan cekaman air (kekeringan/genangan) di LRL.

Kementan memeperkenalkan varietas Inpara (Inbrida padi rawa) yang merupakan varietas padi adaptif lahan rawa. Ada sembilan varietas yang sudah dilepas, yaitu Inpara 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

Varietas Inpara dirakit dengan memiliki keunggulan toleran terhadap keracunan besi (Inpara 1, 2, 3, 6, 7, 8 dan 9) dan toleran rendaman (varietas Inpara 4 dan Inpara 5).

Sementara, Varietas toleran rendaman yang dikembangkan dari gen Sub-1 memiliki kemampuan recovery dengan cepat setelah mendapat cekaman genangan. Potensi hasil 5,0-7,6 ton /ha dengan potensi hasil rata-rata di atas 5 ton/ha.

"Beberapa padi juga punya hasil yang khusus, seperti Inpara 2 dan 7 yang punya bentuk tekstur nasi pulen, sementara Inpara 1, 3, 4, 8, dan 9 teksturnya pera, lalu tekstur sedang untuk Inpara 5, dan 6 dengan umur panen 114-135 hari," terangnya.

Dengan potensi yang sangat besar, lahan rawa memerlukan penanganan khusus sebelum dijadikan areal persawahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kementan 
BERITA LAINNYA
X Close