Kementan: Stok Daging Sapi Desember Ini Surplus
Sementara itu, produksi dalam negeri baru bisa mencapai 404.590 ton atau setara 2,02 juta ekor. Dengan kata lain, kemampuan produksi dalam negeri baru memenuhi sekitar 58,95 persen dari total kebutuhan.
Untuk memenuhi kekurangannya, pemerintah tahun ini membuka keran impor sebesar 291.990 ton, lebih tinggi 10.299 ton dari kekurangan stok sebagai penyangga kebutuhan.
"Jadi, dikarenakan adanya defisit daging, mau tidak mau kami harus importasi. Progonosis kebutuhan ini bukan kami yang susun. Tapi berdasarkan hasi Rakortas di Kemenko Perekonomian," ujar dia.
Namun, Syamsul memastikan, sekalipun daging bulan ini surplus, harga di tingkat produsen tetap mengalami kenaikan. Dari hasil pemantauan harga pada pekan ketiga Desember, rata-rata harga sapi hidup naik 0,52 persen dibanding pekan kedua dari Rp 44.729 per kilogram menjadi Rp 44.963 per kg.
Syamsul juga mengatakan, kenaikan harga tak bisa dihindari menjelang hari raya keagamaan dan sudah menjadi tren tahunan. Hanya saja, kenaikan tersebut masih dianggap wajar karena diyakini tidak akan berdampak pada kenaikan laju inflasi pangan.
"Kenaikan yang kami takutkan jika dia naik 10 persen sampai 20 persen, itu pasti pengaruh ke inflasi. Harga ini kami yakini masih wajar," tandas dia. (cuy/jpnn)