Kementan Targetkan Lembah Gumanti dan Singgalang Sumbar jadi Kawasan Ramah Lingkungan
“Kami membentuk tim satuan tugas (Satgas) perlindungan dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan pengecekan dan langkah konkret di lapangan,” ungkap Jekvy.
Jekvy menyampaikan pengawalan di kawasan Lembah Gumanti, Alahan Panjang, Kabupaten Solok dan Kawasan Singgalang di Kecamatan Lima Puluh Koto, Kabupaten Tanah Datar dilakukan serangkaian kegiatan, seperti pemetaan kewaspadaan residu pestisida.
“Di wilayah ini kami memberikan rekomendasi kesuburan dan ketersediaan unsur hara, pemetaan OPT dominan serta rekomendasi penanganan dampak perubahan iklim,” terangnya.
Turut mendampingi, Kepala Balingtan BSIP Nur Wahida menambahkan jajarannya tengah mengambil sampel tanah untuk mengukur kandungan reside pestisida dan tingkat kesuburan lahan di kedua lokasi tersebut.
“Kami juga sedang melihat kualitas air berupa kandungan pestisida di lokasi ini,” kata Nur Wahida
Sementara itu, Tim Satgas Perlindungan Agung Sunusi menjelaskan berdasarkan pengamatan di lapangan OPT yang dominan di lokasi, antara lain ulat bawang (Spodoptera), liryomiza, antraknosa, dan bercak (cabai).
“Terkait penanganan dampak perubahan iklim khususnya ketersediaan air untuk irigasi dan pengairan aman karena sumber air langsung dari mata air Gunung Singgalang. Adanya sumber air yang tersedia setiap saat yaitu dari danau atas dan danau bawah sehingga setiap saat bisa melakukan pertanaman,” ungkapnya.
Hari selaku ketua kelompok tani di kawasan Singgalang menyampaikan saat ini penggunaan fungsida dan insektisida dominan serta aplikasinya dicampur tanpa melihat kandungan bahan aktifnya.