Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kementan Terapkan Aplikasi Teknologi Hemat Air di Lahan Berpasir untuk Hadapi El Nino

Selasa, 18 Juli 2023 – 21:30 WIB
Kementan Terapkan Aplikasi Teknologi Hemat Air di Lahan Berpasir untuk Hadapi El Nino - JPNN.COM
Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan langkah konkret dan terobosan dengan melaksanakan bimtek teknologi. Foto: dok Kementan

"Komponen-komponen kegiatan Fasilitasi Dampak Perubahan iklim pada tahun 2023 seluas 325 Ha ini berupa fasilitasi pompa, teknologi hemat air (irigasi tetes/sprinkler/kabut), teknologi panen air (embung, sumur dangkal, sumur dalam), pipanisasi dan penampungan air sementara ini diharapkan bisa meningkatkan pengamanan produksi hortikultura", ucapnya.

Sugeng Purwanto, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI. Yogyakarta menyampaikan bahwa penerapan teknologi hemat air berupa irigasi kabut, irigasi sprinkler serta sumur dangkal sangat efektif di implementasikan pada komoditas bawang merah di lahan berpasir.

Hal ini sangat penting dilakukan mengingat aktivititas pertanian bergantung pada ketersediaan air sepanjang musim tanam.

"Petani dapat menerapkan teknologi irigasi tetes dan irigasi kabut untuk antisipasi musim kemarau", ungkapnya.

Hal senada disampaikan Sumarna, ketua kelompok tani Pasir Makmur, Desa Srigading, Sanden, Bantul yang telah menerapkan teknologi irigasi kabut. Untuk luasan 1.000 meter persegi dibutuhkan waktu 1 jam dengan debit air yang dikeluarkan sekitar 300 hingga 400 liter per menitnya.

"Irigasi kabut ini juga dapat mengendalikan hama, terutama ulat daun yang menjadi momok petani," kata dia.

Sumarna menambahkan, penyiraman di pagi hari dengan irigasi kabut juga bisa menghilangkan embun upas. Di sisi lain ada penghematan biaya, karena selang kabut dengan pemakaian dua musim tanam biaya modal sudah bisa kembali.

"Nilai usia dari selang kabut ini selama lima tahun standar pabrik, namun sampai saat ini kami pakai sampai enam tahun. Jadi penghematannya sangat banyak, dua musim tanam sudah balik modal, yang empat tahun selanjutnya sudah free", tambahnya. (jpnn)


Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan langkah konkret dan terobosan dengan melaksanakan bimtek teknologi.

Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News