Kementan Turun Tangan Bantu Palestina Lewat Pelatihan IB
"Penerapan IB pada ternak di sebagian besar negara berkembang hanya memiliki sedikit keberhasilan", kata Sugiono.
Menurutnya, hal ini karena infrastruktur untuk kegiatan inseminasi buatan yang belum dibangun dengan baik.
Sugiono mengungkapkan, Indonesia termasuk negara yang mampu menerapkan IB. Pada saat ini IB menjadi ujuk tombak untuk keberhasilan Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab) yang merupakan fokus kegiatan utama pemerintah Indonesia pada periode 2017-2019.
”Melalui Upsus Siwab, Indonesia mengoptimalkan potensi sapi dan kerbau betina di dalam negeri untuk terus menghasilkan anak dalam rangka menambah populasi ternak nasional”, ujarnya. “Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai pada 2026”, tambahnya.
Sugiono menjelaskan, melalui Upsus Siwab, capaian IB nasional berdasarkan data kumulatif dari Januari hingga 10 Desember 2017 sebanyak 3.720.791 ekor, dengan jumlah kebuntingan nasional mencapai 1.653.103 ekor, serta jumlah kelahiran sebanyak 709.697 ekor.
Kepala BBIB Singosari Enniek Herwijanti menyampaikan, training kali ini adalah yang ke-3 untuk Palestina.
Menurutnya, Kementerian Pertanian sebelumnya juga telah bekerjasama dengan JICA menyelenggarakan kegiatan Training Course on Frozen Semen Production and Breeding of Small Ruminants for Palestine pada 2-11 Maret 2015 dan Training on Artificial Insemination for Small Ruminants di bulan November 2015.
Enniek menjelaskan, di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan beberapa negara Eropa, IB pada ternak telah dikomersialisasikan dan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, dan bahkan telah menjadi produk industri.