Kementerian Pertanian Seleksi Calon Peserta Magang ke Jepang melalui Program SSW
Kemudian, berusia 19–39 tahun (milenial), sehat jasmani dan rohani, surat izin orang tua, dan mendapat rekomendasi dari dinas kabupaten/kota yang menangani bidang pertanian.
Koordinator Program dan Evaluasi Taufik Lukman mengatakan peserta harus menjalani tiga tahapan seleksi.
Dia memerinci yakni tes IQ. Terdiri dari tes kemampuan verbal, numerik, penalaran. Peserta diberi 45 soal yang harus dijawab dalam waktu 50 menit. Standar kelulusan minimal nilai 90.
Tes selanjutnya adalah fisik yang meliputi lari cepat, lompat jauh tanpa awalan, push up, lari bolak-balik, sit up, loncat tegak, dan lari jauh.
Tes terakhir adalah wawancara meliputi motivasi mengikuti magang, kesanggupan mengikuti pelatihan selama 75 hari. Kemudian, wawancara soal kesanggupan mengikuti magang ke Jepang selama 3-5 tahun, serta pengalaman usaha tani.
“Semoga saya bisa lulus seleksi dan bisa berangkat ke Jepang karena di sana saya ingin belajar teknologi pertaniannya yang modern dengan harapan bisa saya aplikasikan sepulangnya nanti ke Indonesia,” kata salah satu peserta seleksi dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Nining Ratningsih.
Salah satu peserta seleksi, Mulyadi bersyukur karena tiga tes bisa dijalaninya dengan lancar.
“Semoga saya bisa menjadi salah satu peserta yang terpilih untuk magang ke Jepang, karena saya ingin belajar pertanian di Jepang,” ujar Mulyadi yang pernah menjadi peserta magang pemuda tani ke Taiwan tahun 2019. (*/jpnn)