Kemiskinan dan Pengangguran Jadi Penentu Penyusunan APBN
Golkar Optimistis Pemerintahan Jokowi-JK Bisa Penuhi Target PertumbuhanMisbakhun menegaskan, persoalan ketimpangan pendapatan, angka pengangguran dan kemiskinan baru kali ini bisa diakomodir dalam asumsi makro RAPBN. ”Ini adalah jejak pertama pemerintahan yang baru terpilih dalam menjalankan dan mengoperasikan negara," katanya.
Politikus muda Golkar itu menambahkan, partainya sedari semula memang mendorong target pembangunan itu masuk dalam penyusunan APBN. Karenanya, Golkar juga merasa lega karena fraksi lain di DPR maupun pemerintah mendukung keinginan Golkar itu.
Meski demikian Misbakhun mengakui adanya pelambatan pertumbuhan ekonomi global yang akan berpengaruh pada pencapaian target APBN. Hanya saja, kata Misbakhun, dengan ruang fiskal yang lebar dalam RAPBN-P 2015 karena punya belanja modal terbesar dalam sejarah RI yang mencapai jumlah Rp 290 triliun dan penempatan modal negara (PMN) sekitar Rp 72 triliun, pemerintah diyakini mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen dan target-target lainnya.
“Walaupun suasana pertumbuhan global sedang mengalami pertumbuhan yang melambat dalam situasi ketidakpastian yang makin tinggi, kami berharap pemerintah bisa memenuhinya. RAPBN ini harus didukung oleh semua elemen bangsa supaya bisa berjalan dengan baik," pungkasnya.(ara/jpnn)