Kemnaker Luncurkan Gerakan Satu Data Ketenagakerjaan
Sementara Kepala Pusdatin M. Zuhri menambahkan budaya literasi data akan membuat semua pihak menjadi melek data. Bukan hanya sekedar menjadikan data sebagai "aksesoris" dan seolah-olah sudah merasa hebat dan bangga jika sudah menampilkan data pada dashboard sistem informasi atau halaman depan dokumen perencanaan.
"Lebih dari itu, budaya literasi mrnghendaki kita dapat membaca dan memahami arti data, untuk dijadikan acuan pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan. Dengan demikian keputusan dan kebijakam yang diambil akan berdasarkan bukti (evidence based)," pungkasnya.
Peluncuran gerakan satu data ditandai dengan penerbitan buku Satu Data Ketenagakerjaan: Budaya Literasi Data, itu dihadiri oleh Staf Ahli Menaker Bidang Kebijakan Publik Reyna Usman dan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga (HAL) Irianto Simbolon, serta Staf Ahli Menaker Bidang Kerja Sama Internasional Suhartono.(jpnn)