Kenangan Capt Sumarwoto Menjadi Test Pilot dalam First Flight N250
Sedih, Pesawat Kebanggaan Itu Kini MangkrakDia menambahkan, saham perusahaan sebesar Fokker yang memproduksi produk sejenis dengan N-250 langsung jatuh ketika pesawat N-250 yang sudah menggunakan teknologi fly-by-wire itu keluar. Bahkan, tidak lama kemudian akhirnya tutup.
”Jadi, mau tidak mau memang harus ada dukungan pemerintah karena dana yang diperlukan (untuk membangunan IPTN/PT DI) memang tidak sedikit,” tandasnya.
Menurut dia, situasi sekarang ini sangat memprihatinkan. Orang-orang IPTN/PT DI berkualitas yang dulu menggawangi produksi N-250 kini telah menyebar ke mana-mana. Banyak yang akhirnya ditampung perusahaan-perusahaan penerbangan besar seperti Airbus atau Boeing.
”Ini kan miris, anak-anak kita yang buat, tapi kita masih harus beli ketika mau menggunakannya,” tandas Sumarwoto. (*/c5/c10/ari)