Kenapa Sejumlah Korban Banjir Kalsel Memilih Mengungsi di Tenda Terpal?
jpnn.com, BANJAR - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan Dedy Arief Budiman prihatin dengan adanya 500 warga korban banjir di Desa Sungai Tabuk dan Karang Intan, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar tinggal hanya di tenda terpal.
"Kondisi pengungsi sangat memprihatinkan karena tenda yang mereka tempati dibuat dari terpal. Camat setempat sudah mengimbau agar mereka pindah ke daerah relokasi, namun hanya sebagian saja yang mau," kata Dedy di Tapin, Senin (18/1).
Camat, Koramil, Polsek setempat sudah bersikeras agar para korban banjir pindah ke tempat pengungsian yang sudah disediakan pemerintah.
Sebagai bentuk keprihatinan, PMI membagikan makanan siap saji, air minum kemasan, bahan personal higienes seperti sabun mandi, sikat gigi anak dan dewasa, odol anak dan dewasa, pembalut wanita, pakaian layak kepada korban banjir.
Para korban banjir juga diperiksa kesehatannya dan diberikan obat oleh relawan Tenaga Sukarela (TSR) PMI Tapin, yang dibantu petugas Puskesmas Simpang Empat Pangaron.
"Selain logistik, kesehatan para pengungsi harus sangat diperhatikan khususnya mereka yang rentan seperti bayi, ibu hamil dan lansia," ujarnya.
"Insyaallah, ke depan PMI Tapin akan memberi bantuan lagi. Ia juga berharap banjir segera berakhir dan para mengungsi bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing," kata Dedy. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?