Kepala Basarnas Ikut Haru, Terbata-bata Menahan Tangis
jpnn.com, JAKARTA - Konferensi pers evakuasi pesawat Lion Air JT610 di Hotel Ibis Cawang Jakarta, Senin (5/11) diselimuti suasana kesedihan dan kekecewaan dari para keluarga korban.
Beberapa dari mereka mengungkap kegelisahan kepada Basarnas, Menhub, KNKT, Mabes Polri, dan TNI atas tidak pastinya proses evakuasi identifikasi korban jatuhnya pesawat di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).
Keluhan itu ditanggapi haru oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi. Dia terbata-bata menjawab pertanyaan dan kekecewaan para keluarga korban.
Syaugi hanya berkata minta didoakan agar tim evakuasi pencarian korban diberikan keselamatan dan kekuatan untuk menyelesaikan semua proses evakuasi.
"Doakan kami agar sehat selalu dan menyelesaikan tugas-tugas kemanusiaan ini," ujar Syaugi terbata-bata menahan tangis.
Salah satu keluarga korban, Jiji Darji. Adik kandung korban Sahabi itu mengaku gelisah dan kecewa. Sebab hingga hari ke-7 pencarian, penumpang korban manifes nomor 133 belum kunjung ada kabar.
Namun, dia tetap menyampaikan rasa terima kasih kepada tim pencarian evakuasi pesawat Lion Air JT610. Dia hanya tidak tahu harus mengadu kepada siapa lagi untuk mengetahui jasad adik kandungnya itu.
"Sampai saat ini belum ada kabar pasti dan belum teridentifikasi. Kami mengapresiasi usaha pemerintah dan tim Basarnas. Mereka terus bekerja keras untuk keluarga kami," tutur Jiji. (wiw/jpc)