Kepala NFA Minta Pejabat Administrasi & Pegawai Kebut Program Pangan Strategis
Salah satunya, kata dia, program pengawalan stabilisasi pasokan gula dengan menjaga kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen dan pendistribusian gula ke wilayah rawan pangan melalui kolaborasi bersama Perum Bulog, ID FOOD, dan Asosiasi.
“Saat ini pabrik gula diminta membeli Rp 11.500/kg dengan harga acuan Rp 13.500/kg di tingkat konsumen, penyesuaian naik Rp 1.000 dari tahun lalu. Kami juga mendorong perbaikan kegiatan on farm dan off farm secara detail,” ujarnya.
Program lainnya, tambah Arief, adalah mendorong penganekaragaman konsumsi pangan lokal.
“Substitusi pangan impor menjadi pangan lokal bukan hanya menjaga ketersediaan bahan pangan, melainkan juga menghemat devisa negara. Jika kita bisa melakukan substitusi pangan yang berbahan baku gandum seperti terigu menjadi tepung beras dan singkong sebanyak sepuluh persen saja, itu telah sama dengan saving Rp 2,4 triliun per tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan program strategis lainnya yang sedang dipersiapkan adalah penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang saat ini masih dibahas bersama Kementerian dan Lembaga terkait.
Upaya ini bertujuan untuk stabilisasi harga komoditas strategis melalui penjualan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
“Program ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan optimalisasi stok pangan yang tersedia guna menjaga stabilisasi dan ketersediaan pangan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Joko Widodo dalam arahannya mengatakan Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. NFA menyambut arahan tersebut dengan memperkuat organisasi secara internal dan melakukan kolaborasi di ekternal. (rhs/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!