Kepala Pramugari Itu Mojang Bandung, Mantan Aktivis yang Tomboy
Sepengetahuan Meggie, Wanti sempat praktik kerja lapangan (PKL) di Hotel Radison (sekarang bernama Plaza Bukit Indah) Purwakarta sebagai Front Office.
Perempuan kelahiran 14 April 1984 itu memilih nge-kos di sana karena tidak mungkin pulang-pergi ke Bandung. Kemudian, Wanti lanjut bekerja di situ. Memang Hotel Radison, kata Meggie, banyak menyerap alumni Ariyanti. Namun, kepindahan Wanti menjadi flight attendant tidak diketahuinya.
"Karena sudah hampir sepuluh tahun kami tidak bertemu," kata perempuan berambut sebahu ini.
Setelah mendapat kabar duka, Meggie dan staf Ariyanti mencari data korban. Seperti, ijazah, alamat rumah, tanggal lahir, dan nomor telepon. Bahkan, Meggie sempat mendatangi alamat yang didapatnya, tapi kepemilikan rumah sudah berbeda. "Nomor yang kami punya pun tidak dapat dihubungi. Tidak aktif," ujarnya.
Oleh karena itu, Meggie dan Issar berharap, pesawat AirAsia QZ8501 segera ditemukan. "Kami tetap berdoa supaya keluarga korban diberi ketabahan. Pinginnya penumpang selamat, tapi ya kita berdoa saja," ucap Issar, kemarin sebelum Basarnas menemukan puing-puing pesawat. (tam/sam/jpnn)